Kesaksian

Tinggalkan Kota Besar ke Desa Hanya untuk Melayani Anak Desa – Elyana

Meninggalkan kota besar seperti Jogja ke Darit, sebuah desa kecil Kalimantan Barat, bukanlah hal yang mudah bagi Elyana Drian Rahmawati dan keluarganya. Namun keputusan besar tersebut mereka ambil karena memiliki hati untuk mengasihi Darit, khususnya bagi anak-anak di kampung Darit.

Tantangan demi tantangan harus dihadapi oleh Elyana, salah satunya adalah karakter anak-anak yang kurang baik sehingga harus dibenahi. Elyana memulai pelayanannya dengan hal sederhana seperti mengajarkan anak-anak tentang bagaimana berbicara yang baik sesuai dengan Firman Tuhan. Namun hal ini tidak cukup mengubah anak-anak Darit, harus ada sesuatu yang bisa benar-benar merubah karakter anak-anak di kampung Derit agar mencintai Tuhan sampai mereka dewasa.

Dalam pergumulannya, Elyana mendapatkan jawaban dari doa-doanya melalui Superbook. Pada tahun 2019, Elyana dan GBI Kerajaan Allah berkomitmen untuk bermitra dengan Superbook, dan School of Life (SOL) dari CBN.

Melalui School of Life, sanggar belajar yang membantu anak-anak di komunitas gereja lokal untuk berkembang secara holistik dengan memenuhi kebutuhan mereka baik secara akademis maupun spiritual. Setiap anak yang mengikuti kegiatan SOL, diberikan bimbingan karakter sebelum mendapatkan bimbingan belajar akademis.

Pemulihan yang besar terjadi ketika guru-guru SOL mengajarkan anak-anak untuk memiliki hati yang mau mengampuni. Pemulihan ini tidak hanya berdampak pada anak-anak saja, melainkan juga kepada keluarga mereka.

Setelah menjalani SOL selama lebih dari satu tahun, Elyana melihat banyak sekali perubahan yang terjadi dari anak-anak SOL, termasuk perubahan karakter. Anak-anak yang semula kasar, kini telah berubah menjadi anak yang baik, dan lebih sopan. Bahkan saat ini, anak-anak tidak segan untuk mengatakan tiga kata ajaib seperti maaf, permisi, dan terimakasih. Ada juga anak-anak yang sebelumnya tidak pernah beribadah, jadi sering mengikuti ibadah sejak bergabung dalam SOL. Anak-anak yang awalnya tidak bisa berdoa, mereka belajar dan menjadi suka berdoa sejak mengikuti SOL. Anak-anak yang belum bisa membaca, sekarang bisa membaca. Bahkan sebagian besar anak SOL, mendapatkan prestasi yang bagus di sekolahnya dan menjadi juara.

Selain bertumbuh secara akademik, anak-anak juga bertumbuh dalam iman mereka. Banyak anak-anak yang semakin mengenal dan mencintai Tuhan. Perubahan karakter dari anak-anak SOL diterima dengan baik oleh para orangtua.

Menurut Elyana, ada begitu banyak kemajuan yang terjadi di SOL Darit sejak mereka bermitra dengan CBN. Salah satunya adalah SOL atau PAUD Kebun Anggur Nusantara Darit mendapatkan akreditasi “A” pada Januari 2022.

“Pelayanan bersama CBN sungguh ajaib, ada begitu banyak kemajuan dan campur tangan Tuhan yang luar biasa bagi PAUD Darit,” ungkap Elyana.

Sumber : 

https://www.jawaban.com/read/article/id/2022/10/15/523/221015203350/kesaksian_23_gurutinggalkan_kota_besar_ke_desa_hanya_untuk_melayani_anak_desa_%E2%80%93_elyana

 

Kesaksian Guru Pedalaman Sidas – Kalimantan Barat

 store.kintakun-bedcover.co.id – Kebahagiaan bagi masing-masing orang itu berbeda-beda, ada yang bahagia karena bisa makan makanan enak, memiliki keluarga yang harmonis, memiliki teman yang baik, dan ada juga bahagia karena bisa membeli barang yang ia suka. Bagi Abigael Semy Ranteanan, bahagia adalah ketika ada orang-orang yang mau berinteraksi dengannya. Wanita yang akrab disapa Abi ini merupakan salah satu guru pedalaman Tangan Pengharapan yang saat ini mengajar di FLC Sidas, Kalimanatan Barat.

Abi lahir dan besar di Toraja, Sulawesi Selatan. Menjadi seorang sarjana pendidikan matematika membuatnya ingin bermanfaat bagi banyak orang melalui ilmu yang ia dapat di bangku kuliah. Ia pun memutuskan untuk bergabung dengan Yayasan Tangan Pengharapan pada tahun 2018. Keraguan yang sempat ia rasakan ternyata tidak menghalangi langkah Abi untuk mengabdi di tanah Kalimantan. Tak terasa kini ia sudah satu tahun lebih mengajar di Sidas. Yuk kita simak seperti apa kisah kesaksian guru di pedalaman Sidas, Kalimantan Barat.

Mengajar PAUD hingga bimbingan belajar SMP dan SD menjadi tantangan tersendiri baginya. Ia harus sabar dalam mengulang setiap materi pelajaran ke anak-anak, khususnya dalam mengerjakan soal-soal matematika dan membaca. Tak hanya dekat dengan anak-anak, Abi pun akrab dengan masyarakat di Sidas apalagi semenjak ia melayani di gereja lokal. Abi menjadi semakin bahagia dapat bergaul bersama masyarakat di Sidas. Kini ia tidak lagi berada di tempat yang asing, tempat ini sudah menjadi kampung halaman baginya. Ini karena kebahagian Abi adalah bersama anak-anak dan masyarakat di Sidas.


Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Anda lewat setiap donasi yang diberikan juga pembelian produk Kintakun, sangat berguna bagi anak-anak pedalaman di Indonesia.

Sumber : https://store.kintakun-bedcover.co.id/2019/11/13/kesaksian-guru-pedalaman-sidas-kalimantan-barat/


Banyak Kesaksian : https://hopechannel.id/news







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rancangan Tuhan Dalam Hidup Kita

 Kita tidak bisa memilih di mana kita dilahirkan, atau kita tidak bisa memilih orang tua yang melahirkan kita. Yeremia 29 : 11 Sebab Aku ini...