Senin, 17 Oktober 2022

Kristen Bukanlah Agama

 Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen. (Kisah 11 : 26)

and when he found him, he brought him back to Antioch. For an entire year they met [with others] in the church and instructed large numbers; and it was in Antioch that the disciples were first called Christians.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia arti agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta manusia dan lingkungannya.

Tidak heran jika di dunia ini banyak agama dan banyak tata cara baik fisik maupun non-fisik yang dijalani oleh pemeluknya agar dapat menjalankan perintah agama tersebut dengan sebaik-baiknya.

Kristen bukanlah suatu agama. Justru Kristen lahir dari sikap hati yang menolak dan meluruskan adanya ajaran-ajaran dan peraturan-peraturan agama yang ada pada saat itu, yaitu agama Yahudi. Pertama kali Kekristenan lahir banyak menimbulkan kontroversi dari para ahli-ahli Taurat dan pemeluk agama Yahudi. Tidak sedikit orang-orang Kristen yang dikejar-kejar, ditangkap dan dibunuh, karena dianggap sebagai orang-orang yang melawan agama Yahudi pada waktu itu. Tentunya juga pemeluk agama Yahudi menganggap bahwa orang-orang Kristen adalah penentang-penentang Allah.

Namun tidaklah demikian dengan Kekristenan, jika ada orang-orang yang dulu Kristen, kemudian tidak lagi Kristen, maka orang-orang Kristen lainnya tidak akan memusuhi atau mengejar dan menangkap, menganiaya serta membunuhnya. Kalaupun ada itu bukanlah orang Kristen sejati, melainkan orang Kristen yang tidak memahami ajaran Kekristenan. Bahkan yang melakukan itu adalah penentang Kekristenan itu sendiri.

Kekristenan hadir untuk menembus batas berbagai macam cara manusia untuk beribadat kepada Tuhan. Kristen adalah sikap hati seseorang yang percaya (setuju) kepada Kristus dan melakukan apa yang Kristus lakukan selama Dia ada di dunia. Jadi di dalam Kekristenan tidak ada aturan-aturan atau tata cara tertentu yang dilakukan manusia secara fisik untuk beribadat kepada Tuhan, karena yang dilakukan oleh orang-orang Kristen adalah percaya dan meneladani apa yang Kristus lakukan, yang tidak lain Kristus sendiri adalah Tuhan. Kekristenan dalam menjalankan peribadatannya tidak dibatasi oleh cara-cara atau aturan-aturan tertentu agar ibadahnya diterima oleh Allah, juga tidak dibatasi oleh waktu dan ruang (tempat), kapanpun dan di manapun orang Kristen dapat beribadah kepada Tuhan.

Kekristenan mengajarkan kebenaran yang bersifat batiniah dan bukan sifat atau tanda-tanda lahiriah. Kebenaran hanya melalui dan di dalam Yesus Kristus, artinya bahwa manusia bisa dibenarkan di hadapan Allah hanya oleh karena korban Yesus di kayu salib dan selanjutnya orang percaya (Kristen) harus memiliki kebenaran hidup atau kebaikan moral yang tidak lagi didasarkan pada hukum-hukum keagamaan tetapi didasarkan pada PRIBADI YESUS KRISTUS atau kita menjadi SERUPA DENGAN DIA. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rancangan Tuhan Dalam Hidup Kita

 Kita tidak bisa memilih di mana kita dilahirkan, atau kita tidak bisa memilih orang tua yang melahirkan kita. Yeremia 29 : 11 Sebab Aku ini...